In the case of Edward Kenway, however, he did not complete the journey, since an anti-hero lacks some of the qualities of a traditional hero. The analysis of Kenway’s actions and character development point to the fact that an anti-hero can, it turns out, also undergo a hero’s journey. In light of this, the present research aims to analyze the character Edward Kenway by drawing on the framework of Campbell’s (1972) hero’s journey. The novel Assassin’s Creed: Black Flag (2013) by Oliver Bowden contains unique character and characterization where the main character, Edward Kenway, is portrayed as an anti-hero.
A character can be a person, animal, or inanimate object found within a literary work to support the plot and story meanwhile, characterization is how the characters are portrayed and presented in the literary work itself. Character and characterization can be considered as two of the most important elements of a literary work. Namun dalam kasus Edward Kenway kerekter ini tidak dapat sepenuhnya menyelesaikan hero’s journey, dikarenakan anti-hero kekurangan kualitas dibandingkan traditional hero. Analisa dari aksi dan perkembangan karakter Edward Kenway menunjukan fakta bahwa anti-hero dapat melaksanakan hero’s journey. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakter Edward Kenway dengan menggunakan teori hero’s journey milik Campbell (1972). Novel Assassin’s Creed: Black Flag (2013) karya Oliver Bowden memiliki karakter dan karakterisasi yang unik dimana tokoh utamanya, Edward Kenway, digambarkan sebagai anti-hero. Karakter dapat berupa manusia, binatang, atau benda mati yang ditemukan di dalam karya literatur untuk menyokong plot dan cerita sementara karakterisasi adalah bagaimana karakter digambarkan dan dipersembahkan dalam karya literatur. Karakter dan karakterisasi adalah salah satu elemen penting dalam karya literatur.
0 kommentar(er)
